Tingkat Kesulitan Soal UN 2014

Sabtu, 25 Januari 2014
Jakarta, Padek—Butir-butir soal ujian na­sio­nal (UN) 2014 diperkirakan bakal lebih su­lit dibandingkan dengan tahun ini. Sebab da­lam UN 2014, komposisi soal tidak hanya ber­ka­­tegori evaluatif saja. Tetapi juga disusup­kan soal berkategori prediktif yang sering di­pa­kai di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Ting­­g­i Negeri (SNMPTN).

Ketentuan baru itu merupakan bagian dari skenario mengawinkan antaran UN dengan SNMPTN. Sampai tadi malam, komposisi antara butir soal yang bersifat evaluatif dan prediktif masih digodok.

Melalui pertemuan segitiga antara Ke­men­terian Pendidikan dan Kebudayaan (Ke­mendikbud), Majelis Rektor Perguruan Ting­gi Negeri Indonesia (MRPTNI), dan Badan Standarisasi Nasional Pendi­dikan (BSNP).

Ketua MRPTNI Idrus A. Paturussi mengatakan, dalam waktu dekat ke luar komposisi pembobotan butir-butir soal UN 2014.

Pria yang juga rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu menuturkan, selama ini pengawinan antara hasil UN dengan SNMPTN berjalan setengah-setengah. “Selama ini nilai UN tidak kami lihat. Yang kami lihat itu hanya siswa pelamar SNMPTN lulus UN atau tidak,” katanya.

Menurut Idrus wajar jika pihak PTN hanya menjadikan nilai UN sebagai syarat perlu saja untuk penerimaan calon mahasiswa baru. Sebab mere­ka mendapatkan salinan pe­ngu­muman UN hasil dari peni­laian BSNP yakni H-3 pe­ngu­mu­man resmi UN. Dia menu­tur­kan waktu itu mepet jika di­pakai untuk memeringkat siswa pelamar PTN berdasar­kan nilai UN.

Nah untuk tahun ini Idrus me­­ngatakan pengawinan anta­ra nilai UN dengan SNMPTN di­­­jalankan secara penuh. “Ke­pu­­­tusan ini sesuai arahan Men­­dikbud,” paparnya.

Dengan sistem baru itu, nilai UN benar-benar memiliki bo­­bot se­bagai pertimbangan ke­­lulusan SNMPTN mulai ta­hun depan. Se­lama ini pem­bo­bo­­tan peneri­maan SNMPTN ha­­nya ber­da­sarkan nilai rapor saja.

Idrus menuturkan skena­rio pembobotan nilai UN da­lam SNMPTN dilakukan mulai dari pembuatan butir-butir soal ujian. Dia mengatakan selama ini materi soal UN se­luruhnya bersifat evaluatif. Tu­juannya adalah untuk me­nge­valuasi hasil belajar siswa selama duduk di bangku SMA.

“Tetapi untuk masuk PTN diujikan materi soal bersifat prediktif. Jadi selama ini tidak bisa nyambung antara UN dengan SNMPTN,” katanya. Supaya bisa nyambung, Idrus me­ngatakan akan menyisip­kan soal kategori prediktif dalam paket materi UN.

Dengan sistem baru itu, di­per­­kirakan materi UN tahun de­pan lebih sulit dibandingkan ta­hun ini. Sebab sejumlah soal ujian dibuat untuk tujuan me­me­­­takan kemampuan aka­de­mik siswa, apakah mampu ku­liah.

Idrus menegaskan kompo­sisi persentase antara soal ujian yang bersifat evaluatif dan prediktif sampai saat ini be­lum ditetapkan.

Idrus juga berharap tahun depan MRPTNI atau panitia SNMPTN bisa mendapatkan rekapitulasi hasil penilaian UN dari BSNP lebih cepat. “Se­hing­ga ada waktu untuk me-rangking kelulusan SNMPTN ber­dasarkan nilai rapor dan nilai UN,” tandasnya.

Pelaksanaan Ujian Nasio­nal (UN) tahun 2014 akan mu­lai dilaksanakan pada 14 April 2014. UN akan dilaksanakan usai pemilihan umum (pe­milu).
Diambil dari http://padangekspres.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar